Sebelumnya Giantoro melaju ke final bertepatan hari kenaikan pangkatnya setelah mengalahkan petinju senior yang sedang bersinar di Nasional, Ilham Tapak Jati wakil dari Jawa Barat.
Empat partai yang dilalui Pratu Giantoro memang tidak mudah. Sebab semua lawan yang dihadapi adalah petinju senior. Sementara bagi Giantoro ini merupakan debut pertamanya bertarung di ring nasional.
Tapi hal itu tidak membuat nyalinya ciut. Justeru adrenalin Giantoro makin bertambah menghadapi lawan berat. Apalagi di partai final. Giantoro yang dipandang sebelah mata, justeru membuktikan dirinya kalau dia pantas menyandang gelar juara.
‘’Ini modal yang baik untuk masa depannya di dunia tinju amatir tanah air. Saya pikir dia pantas bergabung di Pelatnas. Mengingat usianya masih muda dan di masa-masa produktif untuk prestasi. Saya optimistis dia akan berkembang dan berprestasi ketika dia berada di Pelatnas dengan manajemen yang baik,” kata eks petinju Timnas indonesi, Letda Inf Alex Tatontos, yang juga Ketua Sasana Tinju Brigif 3 Kostrad dan Ketua Harian Pengkab PERTINA Maros.
Hal senada dikatakan pelatih tim tinju Sulsel Sersan Satu (Sertu) Abd Sada. ‘’Pratu Giantoro punya bakat hebat. Saya yakin ke depan dia akan menjelma menjadi petinju yang disegani di kelasnya,” kata Sertu Sada, prajurit TNI AD yang bertugas di Divisi Infanteri 3 Kostrad, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Pada Kejurnas Tinju Piala Panglima TNI 2025 Pengprpv PERTINA Sulsel mengirimkan empat petinjunya. Selain Pratu Giantoro Ardi, tiga lainnya yakni Pratu Kore Pira, Pratu Ariszky Pratama dan Pratu Fitrah Darmansyah Sabuku.
Dari empat atlet tersebut hanya Pratu Fitrah yang gagal membawa pulang medali. Dua lainnya yakni Kore Pira dan Ariszky masing-masing kebagian medali perunggu. (02-ss)
