Maikhel Dikira Petinju Kuba
Sebagai debutan, Maikhel Mustika tak menampik merasa gugup. Tapi, semangat dan motivasinya yang tinggi telah meredam segala keterbatasannya. Dia mampu mengalahkan dirinya sendiri.
“Terima kasih Tuhan. Tolong bawa impian saya ke Olimpiade,” ujar Maikhel.
Sejatinya Maikhel pernah ikut seleksi Olimpiade Tokyo di Yordania pada 2019. Dia menembus 8 besar. Hasil dari dua kali menang dan sekali kalah. Ia kalah dari Anish Kumar asal India.
Kejuaraan Dunia di Paris Prancis –yang jadi seleksi kedua- rencananya berlangsung pada 13-23 Mei 2020. Namun ditunda karena pandemi covid-19. Dia urung berangkat.
Ada hal menarik dari pelatih Kazahstan. Sebab Maikhel dicurigai bukan petinju Indonesia. Lantaran kelincahan dan posturnya, dia disangka dari Kuba.
“Saya tertawa dan senang dibilang petinju Kuba. Karena setahu saya petinju Kuba bagus-bagus,” cerita Maikhel.
Manajer tim tinju Indonesia Hengky Silatang mengatakan impian Maikhel ke Olimpiade bukan mustahil. Dikatakan Maikhel adalah petinju idola baru Indonesia.
Tapi, dia mengingatkan jangan puas diri dengan apa yang telah diraih. “Terus berlatih dengan tekun. Jadi semua tergantung pada dirinya. Semoga impian Maikhel menjadi kenyataan,” imbuh Hengky.
Untuk diketahui Indonesia mengirim enam petinjunya di SEA Games Vietnam. Empat putra dan dua putri. Kornelis Kwangu Langu (Bali), kelas terbang 52 kg, gagal menyumbang medali, Farrand Pependang (Sulawesi Utara), medali perak kelas welter ringan 63 kg, Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara), medali perak kelas welter 69 kg, dan Maikhel Muskita (Jawa Barat), medali emas kelas berat ringan 81 kg.
Dua putri yakni, Novita Sinadia (DKI) medali perunggu kelas terbang 51 kg putri dan Huswatun Hasanah (NTB) medali perak kelas ringan 60 kg putri.(ss-01)