Dua petinju Sulsel lainnya Arizky Pratama yang turun di kelas 71 Kg dan Kore Pira di kelas 75 Kg juga melaju ke partai semifinal usai menang pada Selasa 30 September 2025 kemarin.
Pratu Aryszky mengalahkan Marthin Albertinoh Naat dengan skor 5-0. Sementara Pratu Kore Pira menumbangkan Prada Amien Hardinda dari Dirgantara Angkatan Udara.
Sayangnya di partai semifinal Pratu Aryzsky harus mengakui keunggulan Felix Xiowen Azmi Siregar. Dia kalah tipis dari petinju asal Binjai. Dengan demikian petinju yang sehari-hari bertugas Yonif 725/Woroagi ini harus puas mendapatkan medali perunggu.
Nasib serupa dialami Pratu Kore Pira. Di hari yang sama, Rabu 1 Oktrker malam Anggota Yonif 431/ Satria Setia Perkasa (SSP) Kostrad, Kariango, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini juga kalah angka usai bertarung tiga ronde.
Pratu Kore Pira berhadapan seniornya Prajurit Kepala (Praka) Burhanuddin Aduraf. Petarung Pandawa dari Yonif 411 Kostrad Jawa Tengah ini peraih medali perak PON XXI Aceh-Sumut 2024 lalu. Dengan demikian Kore pulang dengan medali perunggu.
Sementara itu satu-satunya petinju Sulsel dari empat atlet yang dikirim Pengprov Pertina Sulsel pada Kejuaraan Tinju Piala Panglima TNI 2025, hanya Pratu Fitrah Darmasyah Sabuku yang gagal membawa medali. Dia kalah di babak delan besar.(02-ss)