Haney
Devin Haney adalah petinju asal Amerika Serikat. Ia tak terkalahkan dalam 27 pertandingan profesional, 15 di antaranya berakhir dengan kemenangan KO. Secara rekor pertandingan, dia lebih baik dari Kambosos. Usianya lebih muda lima tahun.
Secara postur, Haney 3 cm lebih pendek dari Kambosos. Namun jangkauan pukulannya lebih jauh yakni 180 cm.
Haney juga kenyang akan pengalaman bertanding. Bahkan saat masih di amatir. Dia pernah meraih tujuh gelar nasional di AS. Pada Januari 2015 saat masih berusia 17 tahun, Haney menjadi petinju termuda yang memenangi Youth World Championships di Reno, Nevada.
Haney memiliki rekor amatir 138–8 pertarungan sebelum memutuskan masuk ke dunia profesional pada 11 Desember 2015. Debut pertamanya mengalahkan Gonzalo Lopez Rodriguez di Billar El Perro Salado, Tijuana, Meksiko.
Sejak itu, kariernya mulus dan pada 4 Maret 2017. Haney sukses menyandang gelar juara WBC Youth usai mengalahkan Maximino Toala di Tijuana.
Kemudian prestasinya meningkat. Gelar di tingkat regioal seperti WBC International, WBA International, dan WBO Inter-Continental kelas ringan, disandangnya.
Secara resmi Haney menyandang gelar juara dunia WBC ketika mengalahkan Alfredo Santiago di Staples Center, Los Angeles, 9 November 2019.
Kala itu, Haney juga menjadi juara dunia tinju termuda setelah juara kelas ringan WBC sebelumnya Vasiliy Lomachenko dipromosikan menjadi “Franchise Champion” oleh WBC.
Sejak itu pula dia sukses tiga kali memenangi duel mepertahankan gelar. Yuriorkis Gamboa, mantan juara dunia tiga divisi Jorge Linares, dan terakhir Joseph Diaz pada 4 Desember 2021, sukses ia kalahkan.
Haney mengatakan melawan Kambosos untuk empat titel mayor bak mimpi yang menjadi kenyataan. “Saya tahu suatu saat saya akan berada di sini. Tapi tak menduga datangnya begitu cepat. Saya bersyukur, inilah waktunya,” tegas Haney
“Saya petinju yang jauh lebih baik. Saya akan menunjukkan kepada Anda apa pun yang mereka katakan,” ujarnya menambahkan.(*)