PERTINASULSEL.OR.ID, JAKARTA | Terpilihnya Hillary menjadi sejarah baru di cabang olahraga tinju. Karena ini untuk kali pertama dipimpin oleh sosok Perempuan.
Hillary mendapatkan dukungan dari 34 Pengurus Provinsi (Pengprov), sekaligus menjadikannya calon tunggal. Sebab tidak tak ada nama lain yang berani maju melawan politisi muda asal Partai Demokrat ini berkompetisi di Munaslub Pertina.
“Saya ingin tinju nasional lebih maju dan berprestasi kembali,” tegas Hillary usai terpilih.
Hillary kemudian bercerita tentang bagaimana dia banyak belajar dan sering diberikan masukan oleh ayah mertuanya, Letjen (Purn) Jeffry Apoly Rahawarin, seorang mantan atlet yang sangat peduli dengan perkembangan tinju di Indonesia.
Selain itu, Hillary sangat tahu dengan tinju. Sebab Sulawesi Utara merupakan gudang atlet tinju berbakat dan berprestasi. Itu salah salah satu alasan dia bersemangat dan berkeinginan kuat mengembangkan potensi para atlet tinju yang ada di daerah. Termasuk memberikan kesempatan agar bisa bertarung di level Nasional dan Internasional.
Selain itu dalam sejarahnya, salah satu kakek Hillary pernah menajdi ketua Pertina di salah satu kota di Sulawesi.
“Semangat saya untuk masuk ke dunia tinju diawali dari semangat masyarakat kampung halaman saya di Sulawesi Utara agar Indonesia dapat kembali mencetak atlet internasional. Seperti Adrianus Taroreh, Bonix Saweho, Ilham Lahia, yang merupakan bukti bahwa tinju adalah olah raga yang sangat potensial,” sebut Hillary.
“Jika Sulawesi Utara selama ini mampu mencetak atlet Internasional, saya yakin daerah-daerah lain juga punya bakat “Raw Talent” yang bisa diasah dan perlu kita berikan kesempatan untuk muncul ke permukaan,” ujarnya lagi.(02-ss)