KEPALA Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) membuka seleksi atlet tinju sebagai persiapan menghadapi babak kualifikasi PON XXI 2024 Aceh-Sumut, di Sasana Hasanuddin, Makodam XIV Hasanuddin, Makassar, Rabu (22/2/2023).
Seleksi yang dilaksanakan oleh Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir (Pengprov Pertina) Sulsel berlangsung 22-25 Februari 2023. Pesertanya 79 petinju. 24 putri dan 55 putra. Para atlet ini akan bertarung di 20 kelas yang dipertandingkan sesuai jumlah kelas yang dipertandingkan pada PON XXI 2024.
Hadir mendamping Ketua Pengprov Pertina Sulsel Harpen Reza Ali. Juga Wakil Ketua KONI Sulsel, Chalid Suang. Hadir juga Kussayeng, Wakil Ketua KONI Makassar
Ketua Tim Seleksi pembentukan tim tinju Sulsel, Mayor Cpl Vilipus dalam laporannya, mengeluhkan soal anggaran selama tahapan seleksi. Menurut dia, sejauh ini anggaran seleksi sepenuhnya dibiayai secara pribadi oleh Ketua Pertina Susel.
“Belum ada bantuan dari Pemprov maupun KONI Sulsel. Sudah ada proposal yang diajukan ke KONI Sulsel, tapi belum ditanggapi. Padahal seleksi atlet ini adalah salah satu tahapan menuju PON 2024,’’ ujar Mayor Vilipus.
”Kalau dari awal saja Pemprov dan KONI Sulsel tidak mendukung, target 5 besar PON mustahil terwujud,” tegas perwira menengah ini.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memasang target tinggi di PON XXI mendatang, yakni 5 besar. Target ini cukup berat. Apalagi pengurus cabang olahraga (cabor) tidak disupport anggaran yang memadai.
Untuk diketahui pada PON XX di Papua Sulsel hanya finis di peringkat 11. Medali yang diperoleh 11 emas, 13 perak dan 13 perunggu. Total 37 keping medali. Sementara di PON XIX Jawa Barat, Sulsel memang berada di posisi 12. Tapi perolehan medalinya jauh lebih banyak yakni 63 keping. Rinciannya 12 emas, 23 perak dan 28 perunggu.
“Kami menitip pesan kepada Gubernur agar tidak menutup mata terhadap prestasi olahraga. Jangan cabor diberi target tinggi tapi tidak disupport anggaran yang memadai. Perlu diketahui, anggaran yang kami gunakan selama tahapan seleksi murni dari kantong pribadi ketua Pengprov Pertina Sulsel,” ungkap Vilipus.
“Kalau begini terus, orang jadi malas mengurus olahraga. Atlet juga jadi malas latihan. Bahkan lebih memilih hijarh ke daerah lain. Ibarat prajurit yang terjun di medan perang, kalau tidak dilengkapi dengan senjata dan amunisi, sama saja membunuh prajurit,” tambah anggota TNI berpangkat mayor ini.